KISAH PERJUANGAN SUKU NAGA


Ini baru post yang sebenarnya.

Akhirnya proses pun di mulai. Mulai dari pemilihan naskah, casting pemain, latihan rutin, gladi kotor, gladi bersih, dan akhirnya pentas! Tiga bulan kami lalui ini. Keceriaan selama latihan, jenuh, capek, tangisan, hujatan, tekanan yang datang bertubi-tubi setiap hari, tanggung jawab yang besar akan sebuah pentas yang megah, dan tentu saja, rasa kekeluargaan yang semakin hari semakin membungkah di antara para pemain dan kru produksi.

Pentas pun terjadi. 16 April 2011, akhirnya, Jubah Macan Padmanaba kembali menunjukkan taringnya kepada dunia. Aksi kami selama di panggung, hasil proses latihan yang melelahkan, menyita waktu, terbayar lunas dengan tepukan meriah penonton saat pembukaan, selama pentas, dan penutupan. Saat mendengar penonton tertawa menyaksikan adegan dan dialog kami, beban di pundak kami semakin terangkat. Semangat dan emosi tertata kembali. Panggung selayaknya tempat bermain kami, di mana kami tak kan terganggu akan perasaan gugup dan takut.

Scene demi scene terlewati. Sampai pada scene tujuh, saat itu ada sedikit trouble. Layar tidak dapat terbuka, kami harus menunggu sekitar tiga menit dari waktu sebenarnya. Namun akhirnya bisa terbuka walaupun tak sepenuhnya. sehingga di scene delapan dan sembilan, kami tidak menggunakan buka-tutup layar, sistem lighting yang kami andalkan. Sampai pada scene sembilan, tarian penutup sangat membangkitkan emosi kami. Bahagia, terharu, semuanya! Kami senang! Kami puas!

Nah, sudah. Kini semuanya telah berlalu dan terjadi dengan indah. Tanggung jawab berat untuk membawakan sebuah pentas dan menjadi artis yang berkesan untuk semua penonton, sudah dikerjakan dan berhasil! Kami tidak menyangka akan sebungah ini rasanya.

Proses ini akan kami rindukan. Pentas ini akan kami kenang selamanya. Keluargaku, Jubah Macan Padmanaba, teruslah berkarya. Teruslah mengaum garang. Pentas Besar berikutnya akan menjadi tanggung jawab selanjutnya yang akan menanggung beban lebih berat. Kami, Jubah Macan 68, harus bisa membimbing adik-adik kami dan mewujudkan Pentas Besar itu menjadi pentas yang mengagumkan, semenawan:


KISAH PERJUANGAN SUKU NAGA
"Langit di luar, langit di dalam, bersatu dalam jiwa!"


Sang Surya memancar, dunia tergelar lebar
Anak-anak bermain, leluhur berikan berkahnya
Kemarin dan esok adalah hari ini
Bencana dan keberuntungan sama saja
Kemarin dan esok adalah hari ini
Bencana dan keberuntungan sama saja

Pohon buah, pohon kayu, sgala macamnya saudara kita
Harus lindungi mereka, inilah hubungan alam
Kemarin dan esok adalah hari ini
Bencana dan keberuntungan sama saja
Kemarin dan esok adalah hari ini
Bencana dan keberuntungan sama saja

Langit di luar, langit di dalam, bersatu dalam jiwa
Langit di luar, langit di dalam, bersatu dalam jiwa



VIVA TEATER, VIVA SUKU NAGA, VIVA JUBAH MACAN!





P.S.: Aku bakal tetep simpan kostum anak-anak Suku Naga-ku, kostum yang gembelnya infinity. Itu bakalan jadi kenang-kenangandari Penbes Suku Naga yang tak ternilai harganya! ;)