KELUARGA JUBAH MACAN

Terima kasih atas kebersamaan kita selama tiga bulan ini. Kita berproses mulai dari pemilihan naskah, bedah naskah, casting, latihan per scene setiap sore hari, rolling, sampai latihan malam yang kita lakoni setiap hari mulai H-3 bulan pentas. Proses ini yang menjadi isi cerita kita, walaupun klimaksnya memang tetap pada pentas besar.

Kita berlatih setiap hari, preparasi, latihan vocal, mengeksplor gesture dan ekspresi. Namun, ternyata tidak semuanya dari kita sadar akan semakin dekatnya hari pentas kita. Sampai H-1 bulan pun, di antara kita masih banyak yang menyepelekan latihan sore. Datang terlambat, mbolos, mletas entah ke mana, dan banyak lagi alasan dan kenyataan lain bahwa mereka gak ada di Arga Bagya saat itu juga. Oke, mungkin kalau yang alasannya izin les masih dimaklumi, asal mereka balik lagi ke sekolah.

Tim sutradara dan produksi juga sampai mengadakan forum untuk menyadarkan kita. Kita mencari masalah yang menghambat proses latihan dan memecahkannya bersama. Alhamdulillah, cukup efektif. Tetapi setelah itu masih ada kendala lagi. Kebetulan saja tugas pra-kemah untuk kelas X begitu banyak dan menyita waktu, sampai akhirnya latihan pada hari tersebut bisa dikatakan gagal, karena banyak anak kelas X lebih memilih mengerjakan tugas pra-kemah tersebut daripada latihan untuk pentas.

Kita juga sempat menangis dengan sangat merana saat forum dadakan diadakan. Aku ingat sekali hari itu. Itu hari Jumat, sekitar H-3 minggu pentas besar. Aku tidak mengerti bagaimana forum itu dimulai, aku telat datang karena habis les. Aku datang, dan tiba-tiba teman-teman sudah melingkar dan menangis tersedu-sedu. Aku bingung waktu itu, dan langsung saja aku yang datang bersama seorang temanku, turut duduk melingkar, dan mendengarkan semua omongan dari tim sutradara. Kami semua merasakan sedih dang nggerus saat itu juga.

Namun kami bangkit setelah itu. Kami semakin sadar. Poster sudah naik cetak, baliho sudah terpampang di depan sekolah dengan tegaknya. Kami sudah tidak bisa bermalas-malasan lagi. Tidak ada alasan untuk mbolos, les, atau izin lain kecuali sakit. Kami tidak bisa berbuat banyak kecuali menatap lurus ke depan, tetap latihan, dan pasrah untuk pentas besar. Alumni dan kakak-kakak kelas semakin sering memantau latihan kami, menyemangati, dan ikut memberi masukan saat latihan. Kebersamaan semakin terasa, semakin hangat :')

Aku yakin kebersamaan ini tidak akan pernah luntur. Selamanya. Karena Jubah Macan bukan sekedar perkumpulan, organisasi, atau ekstrakurikuler. Ini adalah sebuah keluarga. Keluarga Jubah Macan yang selalu mendukung temannya saat dibutuhkan atau tidak. Selalu melalui semua proses bersama, dan menuai hasil dari semua proses itu bersama-sama pula.


Terima kasih, keluarga baruku. Aku sayang sekali dengan kalian :)